Home > AlpenPreneur > Ratu Masrana : Owner Excellent Private Center
AlpenPreneur

Ratu Masrana : Owner Excellent Private Center

Ratu Masrana/Ade Suryati – ILPT’1993

http://excellentprivate.com/

Excellent Private Centre.

Jl. Albezia VI Blok B No. 22. Cipinang Kebembem. Cipinang. Pulogadung. JAKARTA TIMUR. DKI JAKARTA. 13240.  Telp.021-96029502

Bersama Suami Tercinta

Setiap orang mempunyai perjalanan hidup yang unik satu sama lain, seringkali kita berdecak kagum sekaligus keheranan, kok bisa yach?, seorang lulusan STMN Penerbangan menjadi dokter, penyiar radio, pengrajin daur ulang, penulis, dst. Semakin unik profesi seseorang, semakin membuat kami, team jurnalis ALPEN 12, bersemangat untuk menampilkan profile mereka.

Salah satunya adalah Ade Suryati, lulusan ILPT Tahun 1993. Mojang Bandung ini mengawali kariernya dengan bekerja di sebuah pabrik pemintalan benang di daerah Cimahi. Saat itu, bagian HRD di Pabrik tersebut bilang “Ijazah kamu ketinggian, masa iya sebagai installatur listrik pesawat terbang, kerja di Pabrik!”. Waktu itu, era ke-emasan PT. IPTN (sekarang PT. DI-red) dan perusahaan penerbangan plat merah, sebagian teman seangkatan Ade, berhasil diterima di perusahaan penerbangan ternama.

Mengaku sebagai tipe “pembosan” (bosan dalam hal positif: selalu mencari yang lebih baik), dari profesi buruh pabrik (hanya dua minggu dengan gaji yang cukup sekali jajan), berganti kemudian ke perusahaan Direct Selling sebagai sales door to door, membawa tas besar, berjalan kaki membawa aneka barang dagangan, dengan harga serba goceng (dari yang laku, Ade mendapat 500 rupiah). Hasil yang hanya habis ‘saongkoseun’ dari Cimahi ke Bandung.

Ingin hati melanjutkan kuliah selepas lulus STM, apa daya, kondisi keluarga mengharuskan Ade untuk tahu diri. Meski demikian, Ade sempat berjibaku mengikuti bimbel agar bisa kuliah di ITB, teknik aeronatika. Namun, dewi fortuna tidak berpihak padanya. Semangat belajarnya tetap tumbuh.

Elly Tri Suryati

Pemilik nama asli Elly Tri Suryati ini pun pernah kerja sebagai operator di PT Omedata, Bandung. Merasakan pulang malam dan pulang pagi karena adanya kerja shift tanpa keluhan. Prinsipnya adalah bisa dapat uang dan membantu orang tua. Sekitar dua bulan kerja di sini, Ade harus memutar otak mencari kerjaan lain karena habis kontrak.

Pada tahun 1995, tawaran seorang sahabat yang saat itu bekerja sebagai tenaga administrasi di Harvard English College Cibeureum membuat Ade bisa menikmati kursus bahasa Inggris gratis. Tentu saja tidak mudah, karena Ade harus bersungguh-sungguh menjaga kepercayaan yang diberikan. Selama menjadi murid di tempat kursus tersebut, Ade memperoleh penghargaan sebagai “Model Student” (penghargaan untuk siswa terbaik kursus) dari level intermediate hingga advanced.

Selepas kursus di Harvard, seorang teman menawari Ade mengikuti kursus desain grafis yang diselenggarakan oleh Diknas Jakarta secara cuma-cuma. Kesempatan ini tidak disia-siakan, Ade pun berangkat ke Bekasi dengan rencana awal hanya tiga bulan menyelesaikan kursus dan pulang ke Bandung. Namun, takdir berkata lain. Ade dinobatkan sebagai peserta terbaik dan ditawari kerja di perusahaan yang digandeng diknas untuk pelatihan tersebut.

Advanced Model Student

 

Di sinilah, karir Ade menemui titik terang. Setelah puas keluar masuk percetakan dan kantor dengan posisi desainer grafis dan layouter, kerinduan Ade untuk kuliah kembali mencuat. Pada periode ini, Ade sempat mengajar di SD, lembaga kursus Komputer dan English (diterima meski belum S1 karena lulus tes toefl) dan privat.

Maka, ketika bekerja di kantor advertising Eko Patrio dan diperbolehkan kuliah, maka Ade pun mengambil kuliah jurusan komunikasi karena pada waktu itu, tulisan pertama Ade sempat dimuat di majalah Sabili. Saat itu, beberapa teman mengatakan jika Ade berbakat dalam hal tulis-menulis. Ade sendiri tidak mengetahui pasti minatnya itu. Yang jelas, apapun kejadiannya ingin selalu ditulisnya. Akhirnya, berkat dorongan seorang teman, Ade mengirimkan tulisannya yang pertama dengan judul “Reformasi Diri” ke salah satu majalah di Jakarta. Ade sendiri tidak tahu jika tulisannya dimuat hingga salah seorang teman mengabarkan hal tersebut via telepon.

Duduk di bangku kuliah membuat insting jurnalis Ade semakin terasah. Sebelum lulus kuliah, Ade sempat dipercaya menjadi editor majalah Sailings edisi bahasa Inggris untuk Indonesia, Singapore dan Malaysia. Malang melintang di dunia jurnalis membuat kecintaan Ade terhadap menulis semakin menggila. Tulisannya dimuat di majalah Sakinah, Harian terbit dan Harian Pelita dll. Meski demikian, Ade tidak pernah berhenti mengajar bahasa Inggris bahkan di kampusnya Ade dipercaya untuk jadi asisten dosen bahasa Inggris dan dalam waktu dekat ini, Ade ditawari jadi dosen untuk semester yang akan datang di kampusnya sendiri. Ketika mengambil gelar S1, Ade satu-satunya mahasiswa yang menulis skripsinya dalam bahasa Inggris dan disidang dalam bahasa Inggris pula.

Ade Suryati

Bencana Tsunami yang menerjang Aceh tahun 2004 membuat Ade pindah profesi. Sebuah LSM internasional (ICRC- International Committee of The Red Cross) membuka lowongan penerjemah. Ade pun tertarik. Ade Lulus seleksi dan diharuskan berangkat ke Aceh. Sayang, ortu tidak mengijinkan, akhirnya Ade bekerja di ICRC Jakarta sebagai tracing staf.

 

Dari LSM, Ade kembali ke dunia jurnalis. Menjadi script writer untuk acara Kroscek Trans TV, Lens Jak TV dan Espresso AN TV. Tulisan Ade pun semakin beragam dan lebih luwes. Dikejar-kejar deadline adalah makanan sehari-harinya. Dari dunia jurnalis, Ade pindah haluan ke dunia pendidikan. Mengajar lalu menjadi tutor coordinator, lalu menjadi trainer guru bahasa Inggris hingga mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara internasional (makalah lulus seleksi dari sekian peserta dari berbagai Negara) pada sebuah acara bergengsi yakni Konferensi Internasional GloCall-Globalization and Localization Computer Assisted Language Learning di Jakarta yang diikuti oleh para ahli bahasa Inggris dari belahan dunia. Dalam kesempatan ini Ade bisa bersanding dengan para professor bahasa dari universitas terkemuka di dunia.

Namun hal ini tidak membuat Ade nyaman. Lelah bekerja dengan  jadwal dan posisi tawar yang harus mengalah pada peraturan perusahaan, membuat Ade merasa harus berhenti menjadi pekerja. Seorang teman mengusulkan agar saya membuat usaha privat. Jadilah usaha privat hingga sekarang ini. Dari lima orang pendiri hingga akhirnya partner yang lain keluar satu persatu dengan alasan tidak terjaminnya pendapatan tiap bulan. Rasa takut yang wajar yang bisa saja menghinggapi setiap orang ketika berusaha atau sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja. Jaminan mendapatkan penghasilan tetap, tiba-tiba tak ada jaminan apapun?. Siapa nggak ngeri? Ade membatin. (Ya iyalah De, wonk sampai kini ketakutan itu yang membuat saya, mencoba bertahan menjadi kuli, kqkqkqkkq-penulis).

Dari dua klien pertama kini klien privatnya terus bertambah. Tidak hanya klien rumahan tapi juga klien kantoran. Tidak hanya English training tapi juga Bahasa training untuk para expatriate. Awalnya Ade mengangani sendiri para kliennya. kemudian banyak klien, yang merasa “ketagihan” diajar oleh Ibu Ratu (Nama panggilan bisnis Ade Suryati). Ibu Ratu terkenal memperlakukan klien sebagai teman dekat, ramah, terbuka tapi tegas. Dengan karakter seperti itu, tak heran jika dalam kelanjutannya, Pasar menunggu layanan Ibu Ratu. Ade – adik kelas saya 2 tahun – , di tahun 2005 mendirikan Excellent Private Center, bermula dari kantor Virtual (nggak punya kantor) sampai bisa membuka cabang di Bandung dan Bogor. Dalam waktu dekat, Ade akan membuka cabang untuk Madiun.

Ratu Masrana

Kini, Ade bisa menggaji orang lain untuk menangani klien-kliennya. Ada sekitar 30 hingga 40 tutor yang bekerja pada lembaga privatnya.  Jadilah kini, Ade Suryati adalah pemilik Excellent Private Center. Sebagai pemilik, Ade tidak hanya bicara tentang business strategic, financing, dan lain-lain tetapi juga langsung turun ke lapangan, bertemu dengan klien. Kebanyakan dari mereka mengharapkan Ibu Ratu sendiri yang menjadi tutor mereka. Dengan penjelasan persuasive serta jaminan “uang kembali” jika merasa tak puas dengan layanan Excellent Private Center, pada akhirnya klien menerima di-tutor-i orang lain, asalkan pengawasan dan pertanggung-jawaban tutor dalam kendali Ibu Ratu alias Ade Suryati.

Ade Suryati yang menikah tahun 2005 dengan laki-laki Madiun kelahiran Jakarta, bernama Ardi Purwono (suami yang selalu mendukungnya) ini mengatakan bahwa dalam dunia privat, lembaganya cukup diperhitungkan dan menjadi trend setter bagi lembaga privat lain. Meski belum sebesar lembaga pendidikan ternama lainnya, Ade sangat bersyukur dengan apa yang sudah diperolehnya. Terlebih, lewat lembaganya ini, sebuah penerbit yang awalnya mencari guru privat bahasa Inggris dan Perancis akhirnya menawari Ade untuk kembali berkiprah di dunia tulisan dan masih diwarnai bahasa Inggris untuk menulis sebuah buku Grammar  Bahasa Inggris. Jadilah, November 2010 lalu, adalah saat yang berharga bagi buku pertama Ade nongkrong di toko buku Gramedia dengan nama pena Ratu Masrana.

English Grammar – buku karya Ratu Masrana

Ketika diwawancara by phone oleh penulis,  Ade sempat berbagi tips and trick agar tetap survive di usaha yang digeluti, yaitu : Komitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan terus menerapkan standard mutu privat dan training, tutor dan bersedia menerima kritik dari pelanggan. Selain itu, membuka interaksi komunikasi positif dengan pelanggan
Sedangkan untuk adik-adik siswa, Ade berpesan agar adik-adik mengenali  potensi dan ketertarikan minat yang dimiliki sejak dini. Tak hanya itu, adik-adik juga harus menentukan target hidup, jangan banyak mencari alasan untuk pembenaran kelemahan diri. Bercermin dari pengalamannya, target merupakan hal  penting untuk menentukan jalur dan langkah apa yang akan kita lakukan untuk mencapai target dimaksud.

Dalam kalimat singkatnya berkenaan dengan ALPEN 12, Ade berkata “Ade saat ini, hanya bisa membantu Alpen dengan sharing pengalaman Ade, dukungan semangat dan kontribusi kecil ikut serta dalam kegiatan Alpen yang berpotensi menyiarkan semangat pantang menyerah!”.
Iya De, penulis ingat kalimat bijaknya, Ernest Newman, yang lebih kurang terjemahannya “Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”.
Kamu telah membuktikannya, tak perlu menunggu orang untuk memberi inspirasi kepada kita, karena sesunggunya inspirasi itu akan datang dengan sendirinya jika kita benar-benar bekerja. Selamat berjuang. (Y2N)

Dari dua klien pertama kini klien privatnya terus bertambah. Tidak hanya klien rumahan tapi juga klien kantoran. Tidak hanya English training tapi juga Bahasa training untuk para expatriate. Awalnya Ade mengangani sendiri para kliennya. kemudian banyak klien, yang merasa “ketagihan” diajar oleh Ibu Ratu (Nama panggilan bisnis Ade Suryati). Ibu Ratu terkenal memperlakukan klien sebagai teman dekat, ramah, terbuka tapi tegas. Dengan karakter seperti itu, tak heran jika dalam kelanjutannya, Pasar menunggu layanan Ibu Ratu. Ade – adik kelas saya 2 tahun – , di tahun 2005 mendirikan Excellent Private Center, bermula dari kantor Virtual (nggak punya kantor) sampai bisa membuka cabang di Bandung dan Bogor. Dalam waktu dekat, Ade akan membuka cabang untuk Madiun.

Kini, Ade bisa menggaji orang lain untuk menangani klien-kliennya. Ada sekitar 30 hingga 40 tutor yang bekerja pada lembaga privatnya. Jadilah kini, Ade Suryati adalah pemilik Excellent Private Center. Sebagai pemilik, Ade tidak hanya bicara tentang business strategic, financing, dan lain-lain tetapi juga langsung turun ke lapangan, bertemu dengan klien. Kebanyakan dari mereka mengharapkan Ibu Ratu sendiri yang menjadi tutor mereka. Dengan penjelasan persuasive serta jaminan “uang kembali” jika merasa tak puas dengan layanan Excellent Private Center, pada akhirnya klien menerima di-tutor-i orang lain, asalkan pengawasan dan pertanggung-jawaban tutor dalam kendali Ibu Ratu alias Ade Suryati.

Ade Suryati yang menikah tahun 2005 dengan laki-laki Madiun kelahiran Jakarta, bernama Ardi Purwono (suami yang selalu mendukungnya) ini mengatakan bahwa dalam dunia privat, lembaganya cukup diperhitungkan dan menjadi trend setter bagi lembaga privat lain. Meski belum sebesar lembaga pendidikan ternama lainnya, Ade sangat bersyukur dengan apa yang sudah diperolehnya. Terlebih, lewat lembaganya ini, sebuah penerbit yang awalnya mencari guru privat bahasa Inggris dan Perancis akhirnya menawari Ade untuk kembali berkiprah di dunia tulisan dan masih diwarnai bahasa Inggris untuk menulis sebuah buku Grammar Bahasa Inggris. Jadilah, November 2010 lalu, adalah saat yang berharga bagi buku pertama Ade nongkrong di took buku Gramedia dengan nama pena Ratu Masrana.

Ketika diwawancara by phone oleh penulis, Ade sempat berbagi tips and trick agar tetap survive di usaha yang digeluti, yaitu : Komitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan terus menerapkan standard mutu privat dan training, tutor dan bersedia menerima kritik dari pelanggan. Selain itu, membuka interaksi komunikasi positif dengan pelanggan

Sedangkan untuk adik-adik siswa, Ade berpesan agar adik-adik mengenali potensi dan ketertarikan minat yang dimiliki sejak dini. Tak hanya itu, adik-adik juga harus menentukan target hidup, jangan banyak mencari alasan untuk pembenaran kelemahan diri. Bercermin dari pengalamannya, target merupakan hal penting untuk menentukan jalur dan langkah apa yang akan kita lakukan untuk mencapai target dimaksud.

Dalam kalimat singkatnya berkenaan dengan ALPEN 12, Ade berkata “Ade saat ini, hanya bisa membantu Alpen dengan sharing pengalaman Ade, dukungan semangat dan kontribusi kecil ikut serta dalam kegiatan Alpen yang berpotensi menyiarkan semangat pantang menyerah!”.

Iya De, penulis ingat kalimat bijaknya, Ernest Newman, yang lebih kurang terjemahannya “Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”.

14 thoughts on “Ratu Masrana : Owner Excellent Private Center

  1. Sebuah kisah yang membuat kita bangga betapa ternyata ALPEN 12 ini di isi oleh orang-orang hebat yang mampu mengukir prestasi nasional bahkan internasional. Bagi kita yang “Bosan Jadi Pegawai” bisa mengambil pelajaran dari semangat dan ketabahan teh Ade ini…… Sukses selalu teh.

  2. Hatur nuhun Sadewa…

    Saya juga masih terus belajar dan berupaya memberikan yang terbaik untuk orang banyak.

  3. Kurniawan

    Selamat Ade, semoga tambah sukses terus ya ….

  4. ade

    nuhun ikur….semoga ikur dan juga kita semua sukses selalu. amiin..

  5. sony setiadi - IEPT '93

    Perjuangan yang hebat, selamat dan sukses …
    I know it must be hard cause I live with too, ngumpulin coin to coin, lembar demi lembar untuk mencapai yang menjadi tujuan 🙂
    Selamat, hope someday we could meet dalam proses pencapai-an2 tujuan kita.

  6. agus

    tiasa nyungken tips na supados terus bekerja dan pantang menyerah bu Ratu

  7. chepery

    Hebat…dua jempol diacungkan.. ..ternyata dari heterogennya siswa/siswi alpen, lulusannya pun heterogen dalam bidang kerja….tetap semngat..

  8. TEGUH

    Elly Tri Suryati, saya ingat nama itu, dulu aktif juga di Pramuka bersama Neti Prigawati? Siti Kamila, Kiki Ratna Purbani, dkk. Luarr biasa.. saya bangga… dengan ketangguhan dan keuletan teman2 semua. Sangat menginspirasi dan memotivasi kita utk terus memberikan kualitas terbaik dalam segala macam aktivitas yg kita kerjakan. Selamat !! selalu capai yg terbaik dan berbagilah..! Salam, KRPT’91

  9. Wah punten,saangkatan sareng abdi 93 mah,tapi kok lupa yang mana ya?…:D
    Satu lagi dibuktikan bahwa Alpen memang ruaaarrr…biasaaa…..karena memang bibit2nya juga unggulan didaerahnya masing2…Ngaku lah….:D
    Jempol buat semuanya termasuk Para pendiri Alpen ini ,punten belum bisa berkontribusi maksimal
    Maju terus Alpen ….lebarkan sayapmu..seperti pesawat2 yang kita impikan…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *